Meriam Bellina Kena Serangan Jantung Padahal Jalani Pola Sehat

Meriam Bellina Kena Serangan Jantung Padahal Jalani Pola Sehat

Pendahuluan

Meriam Bellina Kena Serangan Jantung Padahal Jalani Pola Sehat. Kabar mengejutkan sekaligus menyayat hati datang dari актиса senior Meriam Bellina. Dengan suara bergetar dan air mata yang tak tertahankan, ia menceritakan pengalaman traumatisnya saat mengalami serangan jantung pada 25 November 2024 lalu. Pengakuan ini terasa begitu ironis dan tak terduga mengingat selama ini Meriam Bellina dikenal sebagai sosok yang sangat menjaga kesehatan dan menerapkan pola hidup sehat dengan disiplin.

Meriam Bellina Kena Serangan Jantung. Aktris yang genap berusia 60 tahun pada 10 April 2025 ini memang identik dengan gaya hidup aktif. Ia kerap membagikan momen-momen berolahraga, menjaga asupan makanan bergizi, bahkan memiliki hobi menantang seperti mendaki gunung.

Awalnya Dikira Kambuh Asam Lambung:

Meriam Bellina menceritakan kronologi kejadian nahas tersebut dengan emosional saat menjadi bintang tamu di sebuah acara televisi. Sambil beberapa kali menyeka air mata, ia mengaku awalnya sama sekali tak menyadari bahwa gejala yang dialaminya adalah pertanda serangan jantung yang mematikan. Ia sepenuhnya menyangka hanya mengalami kambuh penyakit asam lambung (GERD) yang memang menjadi langganannya. Sumber Terpercaya Situs Dollartoto Agen Toto Macau Hadiah Fantastis dan Pasaran Terlengkap.

“Sebenarnya sudah beberapa minggu sebelumnya itu sudah selalu kambuh lambungnya,” ujar Meriam Bellina dengan suara tercekat. “Aku memang ada GERD, lumayan parah juga begitu. Jadi aku pikir GERD. Selalu kasih obat, hilang sebentar, sudah begitu muncul lagi. Kasih obat, hilang sebentar,” lanjutnya, menggambarkan siklus gejala yang membuatnya lengah.

Malam Mencekam dengan Muntah Hebat dan Sesak Napas:

Namun, malam tanggal 25 November 2024 menjadi malam yang tak terlupakan dan penuh ketakutan bagi Meriam Bellina. Gejala yang dirasakannya menjadi semakin parah dan jauh berbeda dari sekadar asam lambung biasa. Ia mengalami muntah hebat yang menyembur tiba-tiba (projectile vomiting), diikuti dengan sensasi dingin yang menusuk, keringat dingin yang membasahi tubuh, sesak napas yang mencekik, serta rasa panas dan tekanan yang kuat di bagian dada.

“Tiba-tiba ya, malam-malam jam 11-an, muntah. Muntahnya projectile begitu,” kenangnya dengan suara bergetar dan mata berkaca-kaca. “Terus aku pikir kan GERD, ya sudah aku tidur lagi. Tapi kok [terasa] dingin, dingin banget. Keringat dingin. Lama-lama kenapa sesak? Sudah begitu panas [di dada]. Sekotak, ada kotak ini, kayak TV lah, panas,” paparnya sambil memegang erat dadanya, mencoba menggambarkan rasa sakit yang luar biasa.

Baca Juga: Denny Sumargo Diduga Tahu Lama Hubungan Ridwan Kamil

Keterlambatan Diagnosis yang Hampir Fatal:

Merasakan ada sesuatu yang sangat tidak beres dengan tubuhnya, anak-anak Meriam Bellina dengan sigap melarikannya ke Instalasi Gawat Darurat (IGD) sebuah rumah sakit. Namun, ironisnya, di rumah sakit pun ia sempat didiagnosis keliru hanya mengalami masalah lambung dan diberikan obat yang tidak sesuai dengan kondisinya yang sebenarnya. Baru pada pukul tiga pagi, setelah desakan keluarga dan dilakukan pemeriksaan elektrokardiogram (EKG), barulah diketahui bahwa Meriam Bellina tengah mengalami serangan jantung yang mengancam nyawanya.

“Baru jam 3 pagi di-EKG, dari jam 11 malam. Akhirnya di-EKG baru jadi ketahuan ‘oh ini kayaknya kena serangan jantung’. Bayangin,” ucap Meriam dengan nada pilu, menyiratkan kekecewaan dan keprihatinan atas keterlambatan diagnosis yang hampir berakibat fatal.

Frustrasi Aktivitas Terbatas dan Kekesalan pada Takdir:

“Saya padahal menjalani hidup sehat, rajin olahraga, makanya ga usah sehat-sehat,” katanya dengan nada kesal bercampur kesedihan dan ironi. “Saya suka naik gunung, mulai dilarang oleh dokter,” lanjutnya sambil terisak, menggambarkan betapa terpukulnya ia dengan perubahan gaya hidup yang drastis ini. “Aku kan kayak kuda lumping, nggak bisa diem. Aku gila naik gunung, kalaupun boleh kata dokter nggak boleh tinggi-tinggi. Bukan naik gunung ya namanya kalau nggak tinggi, bukit. Aku kan gila olahraga, aku gila bersih-bersih rumah, nggak boleh…, kesal jadi sedih,” tuturnya lagi, dengan air mata yang terus mengalir.

Pemasangan Ring Jantung dan Perjuangan Pemulihan:

Setelah diagnosis serangan jantung ditegakkan, Meriam Bellina segera menjalani tindakan pemasangan stent atau ring jantung untuk melancarkan kembali aliran darah ke otot jantungnya yang sempat tersumbat. Meskipun tindakan medis ini diharapkan dapat membantu memulihkan kondisinya, Meriam tak menampik adanya rasa takut dan kesedihan yang mendalam karena menyadari bahwa fisiknya kini tak lagi sekuat dulu dan ia harus lebih berhati-hati dalam setiap aktivitasnya. Perjuangan pemulihan pasca serangan jantung tentu menjadi tantangan baru dalam hidupnya.

Kesimpulan

Kisah pilu yang dibagikan Meriam Bellina ini menjadi pengingat yang sangat kuat bagi kita semua bahwa menjalani pola hidup sehat memang sangat penting, namun tidak menjamin seseorang sepenuhnya terhindar dari risiko penyakit serius, termasuk serangan jantung. Faktor genetik, tingkat stres yang tinggi, dan kondisi kesehatan bawaan lainnya juga dapat memainkan peran yang signifikan. Oleh karena itu, kesadaran akan gejala-gejala yang tidak biasa dan tindakan cepat mencari pertolongan medis jika merasakannya adalah kunci utama.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *